
Sampit, 31 Desember 2024 – Ribuan umat memadati Gereja Katolik Santo Joan Don Bosco Sampit pada malam pergantian tahun 2024/2025. Suasana khidmat berubah menjadi haru ketika paduan suara Orang Muda Katolik (OMK) tampil membawakan pujian dengan penuh semangat dan penghayatan. Penampilan memukau ini menjadi simbol toleransi yang nyata di Bumi Habaring Hurung, Kota Mentaya.
Paduan suara OMK malam itu tidak hanya luar biasa dalam teknis, tetapi juga unik dalam kolaborasi. Dengan pelatih seorang pemuda Muslim bernama Amad, kelompok ini berhasil menyentuh hati ribuan umat dari tujuh lingkungan dan stasi di sekitar Kota Sampit. Dipimpin oleh Ketua OMK, Yorico, yang tampil sebagai dirigen, setiap lagu dipersembahkan dengan harmoni sempurna dan jiwa kebersamaan.
Dalam misa yang dimulai pukul 20.00 WIB ini, Pater Kopong Tuan, MSF, sebagai Pastor Paroki, memberikan apresiasi mendalam kepada OMK dan Amad. “Penampilan ini tidak hanya indah secara musikal, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai yang jauh lebih penting: persatuan, toleransi, dan kasih. Inilah wajah sejati Bumi Habaring Hurung,” ujarnya dalam sambutan.
Kolaborasi ini mencerminkan hubungan lintas agama yang harmonis di Sampit. Amad, seorang pemuda Muslim yang berbakat dalam musik, dengan tulus bekerja sama melatih OMK. Kerja kerasnya bersama para anggota OMK selama berminggu-minggu menghasilkan sebuah persembahan yang tidak hanya menyenangkan telinga tetapi juga menggetarkan hati.
Penampilan OMK malam itu bukan sekadar hiburan, melainkan juga bentuk penghayatan iman. Lagu-lagu yang dibawakan dengan penuh semangat dan penjiwaan berhasil menggugah suasana batin para hadirin. Banyak umat yang hadir mengaku merasakan kedamaian dan harapan baru saat menyambut tahun 2025.
Yorico, Ketua OMK, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas kesempatan ini. “Kami ingin menunjukkan bahwa perbedaan bukan penghalang untuk bekerja sama. Justru, dengan saling menghormati, kita dapat menciptakan sesuatu yang luar biasa,” ujarnya penuh semangat.
Malam itu menjadi momen yang tidak terlupakan, tidak hanya bagi para umat Katolik, tetapi juga bagi masyarakat Sampit secara umum. Penampilan yang melibatkan berbagai latar belakang ini menjadi bukti bahwa toleransi dapat diwujudkan dalam tindakan nyata.
Di tengah situasi dunia yang sering diwarnai konflik, kerja sama antara OMK dan Amad menjadi inspirasi. Keharmonisan yang terlihat malam itu adalah contoh kecil dari semangat persatuan yang membumi di Kota Mentaya.
Pater Kopong Tuan, MSF, menutup misa dengan sebuah pesan yang menggugah. “Semoga apa yang kita saksikan malam ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kasih selalu menyatukan. Mari kita bawa semangat ini ke dalam tahun yang baru,” katanya, disambut tepuk tangan meriah dari umat.
Penampilan OMK bersama pelatihnya, Amad, akan selalu dikenang sebagai wujud nyata toleransi yang membumi di Sampit, membawa harapan baru bagi tahun 2025.
By.Mr.Ebr-Sampit